I Can't Remember To Forget
Lupa kapan terakhir
keluar rumah di akhir pekan atau sepulang kerja hanya untuk sekadar menonton
film di bioskop, makan dan berbincang tentang ini itu, (tidak sengaja) membeli
barang tidak berguna lucu,
atau apapun dalam rangka melepas lelah, memanjakan diri, dan bersosialisasi.
Lupa kapan terakhir berbicara, mengobrol, bercerita dengan orang
yang (mau) mengerti kerumitan dan kegilaan di kepala baik lewat tatap muka
maupun secara online.
Lupa kapan terakhir hanyut dalam sebuah dunia sendiri yang
tercipta lewat sebuah kesenangan akan hobi dan mimpi yang dirangkai diam-diam.
Lupa kapan terakhir dibuat salah tingkah oleh sebuah balasan pesan
atau sapaan singkat dari seseorang.
Lupa kapan terakhir merasa bahwa hidup itu sangatlah menyenangkan
seolah masalah hanya berkisar menentukan mau makan apa-dimana-dengan siapa,
informasi terbatas tentang artis kesukaan, atau pakaian apa yang ingin
dikenakan esok hari.
Lupa.
Menyadari jika ini tidak hanya tentang waktu tapi juga rasa.
Lupa.
Mencoba mengingat tapi berakhir dengan sakit di kepala.
Lupa.
Ingin sekali mengulang tapi seolah tak ada kuasa.
Lupa.
Berusaha tahu alasan semuanya berakhir tapi sadar itu hanya
sia-sia.
Lupa.
Meyakinkan diri bahwa (mungkin) tidak apa-apa tapi faktanya beda.
Lupa.
Mengucapkan mantra andalan yaitu SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA meski
kadang merasa itu hanya barisan kata biasa.
Saya tahu saya lupa, tapi mengapa tidak ada yang berusaha
mengingatkan saya?
Comments
Post a Comment