A Birthday Tale
Ini adalah
kisah yang terjadi di sebuah negeri bernama Kupiland, tepatnya di desa
terpencil yang biasa dikenal sebagai zKupillage dengan penduduk aslinya yang
disebut zKupillacious.
Sesuai dengan
namanya, desa ini merupakan penghasil utama terbesar kacang hijau. Selain
menjadi makanan utama para penduduknya yang berjumlah 306 orang, kacang hijau
juga diekspor sampai ke luar negeri seperti Yellowland, Republic of Purple,
bahkan Indonesia. Tidak hanya terkenal sebagai bubur yang dimasak sesuai resep
asli zKupillacious, masyarakat luar juga gemar menjadikannya sebagai bahan
dasar membuat es krim atau jajanan pasar seperti kue ku dan bakpia.
***
Suatu ketika
seorang anak laki-laki berkacamata bernama Isaac (biasa dipanggil Aizek), yang
sedang duduk di atas tumpukan daun kering sambil diam-diam memakan nasi goreng
yang dipesannya lewat layanan pesanan antar dan mendengarkan lagu berjudul sama
dengan warna kesukaannya yaitu Kuning dari band Rumahsakit, melihat sebuah
pohon tinggi dengan buah berwarna hijau kekuningan. Dia teringat sesuatu
sekaligus lupa. Apa ya? Hmm.. Apa ya? Hmm.. Apa ya? Begitu saja
terus diulangnya dalam hati.
Saat sedang
berpikir di tengah kebingungannya, tiba-tiba datang Benedict (biasa memanggil,
jarang dipanggil).
“Zek, Pep
aya?” Pep yang dimaksud adalah adiknya, Pepita Peron, yang tergila-gila dengan
Isaac.
“…” Isaac yang
sedang bingung hanya terdiam sambil terus mengunyah nasi goreng tanpa acarnya.
Ya, Ia sengaja tidak memakai acar di nasi gorengnya karena entah kenapa.
“ZEK!” kali
ini Benedict berteriak.
“Apa sih ah?”
“Pep aya?”
“Pepaya..
pepaya..” gumam Isaac perlahan. “AHA!! Akhirnya aku ingat.”
“Sudah gila
kamu Zek? Pep mana Pep? Adik saya..”
“Ooo… Pepita?
Dia sedang ke warnet tepi sungai, katanya mau main minesweeper.” Sambil
menghabiskan nasi gorengnya dengan tergesa-gesa, Isaac berfoto selfie dengan
pohon pepaya dan bersiap pergi.
“Loh, ngapain
kamu Zek? Trus buru-buru mau ke mana?”
“Mau pulang. Tempo
hari ibuku bilang jika aku berhasil menemukan pohon pepaya keramat yang hanya
ada satu di desa ini, aku akan dibelikan CD Dua Lipa. Untung tadi pagi aku sempat stalking Instagram sesepuh desa untuk mencari tahu seperti apa
bentuknya. Nah, makanya aku selfie sebagai bukti. Sudah ah, duluan ya. Bye
Ben...” Isaac lari meninggalkan Benedict tanpa dadah-dadah layaknya kamu dan mereka yang pergi meninggalkan aku tanpa
penjelasan.
TAMAT
Comments
Post a Comment