Surat Untuk Kamu
Hey, kamu.
Kamu adalah orang pertama di tahun ini yang signifikan...
...yang membuatku nyaman.
...yang membuatku awur-awuran.
...yang membuatku bertahan.
Saat aku kerap menghujanimu dengan banyak sekali pesan yang sebagian besar berisi keluhan, kamu mampu meyakinkan kalau aku tidak akan pernah sendirian hanya lewat sebuah sapaan.
Tak jarang kamu membuatku menunggu balasan hingga di jam kesekian.
Tak jarang aku membuatmu menunggu hingga aku ketiduran sebelum mengakhiri percakapan.
Aku menyebut diriku merepotkan.
Kamu menyebut dirimu perhatian.
Jika demikian, izinkan aku malam ini sedikit saja, sebentar saja, sekadar menuangkan perasaan.
Boleh kan?
Ya, aku merindumu.
Kamu adalah orang pertama di tahun ini yang signifikan...
...yang membuatku nyaman.
...yang membuatku awur-awuran.
...yang membuatku bertahan.
Saat aku kerap menghujanimu dengan banyak sekali pesan yang sebagian besar berisi keluhan, kamu mampu meyakinkan kalau aku tidak akan pernah sendirian hanya lewat sebuah sapaan.
Tak jarang kamu membuatku menunggu balasan hingga di jam kesekian.
Tak jarang aku membuatmu menunggu hingga aku ketiduran sebelum mengakhiri percakapan.
Aku menyebut diriku merepotkan.
Kamu menyebut dirimu perhatian.
Jika demikian, izinkan aku malam ini sedikit saja, sebentar saja, sekadar menuangkan perasaan.
Boleh kan?
Ya, aku merindumu.
Comments
Post a Comment