Dilihat itu menyenangkan Berbahagialah jika di luar sana ada seseorang yang melihatmu sebagai seseorang yang penting. Mungkin kamu tidak selalu menjadi yang utama dalam segala hal, tapi kamu tahu betul bahwa kamu tidak akan pernah sendiri. Dia ada. Dia melihatmu tertawa bahkan menangis. Dia melihatmu bercerita tentang apapun bahkan saat kamu memilih diam. Dia melihatmu merangkai mimpi, mengejar, dan meraihnya bahkan saat ternyata harus jatuh. Dia melihatmu ada bahkan saat di mata dunia kamu seolah tidak pernah ada. Bersyukurlah jika selama ini dia ada dan melihatmu. Rasanya menyenangkan, bukan? Diingat itu menyenangkan. Berbahagialah jika di luar sana ada seseorang yang mengingat hal-hal kecil baik yang kamu suka maupun tidak padahal itu bukanlah sesuatu yang penting dan bahkan kamu sendiri sudah lupa saat mengatakannya. Ingatan sederhana seperti ajakan menonton film kartun karena belum lama kamu bilang butuh lebih banyak tertawa. Ingatan sederhana...
Sebelumnya : http://www.romiyooo.com/2016/03/lingkartulisan-nomor-dua-puluh-4.html Kesadaran ternyata begitu menyiksa. Tidak heran banyak orang rela menghabiskan uang begitu banyak hanya untuk mencari ketidaksadaran. Mungkin mereka tidak ingin bertemu dengan kesadaran karena berbagai alasan, tetapi izinkan saya berasumsi bahwa sebagian besar dari alasan tersebut adalah ketidakinginan sadar akan rasa sedih, sakit, kecewa, dan segala jenis emosi negatif lainnya. Hal ini sangat wajar karena manusia mana di dunia ini yang tidak ingin bahagia, hanya bahagia? Akan tetapi, sadar atau tidak semua itu seringkali di luar kendali manusia sebagai salah satu makhluk ciptaanNya. Itulah yang terjadi pada saya selama ini, susah payah mengatasi kesadaran akan perasaan saya terhadap dia. Ya, dia. Seharusnya saya sadar bahwa status saya sebagai seorang biasa dan dia sebagai seorang yang luar biasa sudah merupakan jurang kecil namun cukup sulit dilalui. Seharusnya saya sadar bahw...
"I always interpret coincidences as little clues to our destiny." - Ann Brashares I used to hide and watch you from a distance Aku menyukaimu bahkan sebelum kita saling bersalaman dan saling menyebut nama masing-masing. Sejak pertama kulihat kamu di tengah keramaian kantin kantor saat jam makan siang. Sejak pertama kuperhatikan kamu tidak seriuh dan seramai teman-teman semejamu yang lain. Sejak pertama kusadar kamu jarang sekali terlihat berbicara apalagi tertawa di tempat umum. Beberapa kali kulihat hanya sekadar senyum tipis yang kamu keluarkan sebagai respons saat berkomunikasi. Sejak pertama kutahu bahwa ternyata kita bergabung di komunitas yang sama. I was looking for a time to get closer at least to say hello Awalnya aku pikir akan lebih mudah berkenalan dengan orang yang pendiam karena tidak perlu takut dibuat salah tingkah saat harus bertemu lagi. Aku salah. Ternyata sangat sulit saat harus memulainya denganmu. Ternyata ...
Comments
Post a Comment