Mencari Distraksi
Ini adalah sebuah kisah
sederhana tentang gambaran identitas yang cukup marak di dunia maya.
Tempat di mana siapapun
(seolah) bisa menjadi apapun.
Tempat di mana rasa terkadang
bukan lagi sebuah pilihan melainkan paksaan.
Tempat di mana hidup bisa
terasa menjadi begitu mudah atau justru kebalikannya.
Tempat di mana orang keluar dari dunia nyata atas dasar mencari distraksi.
***
Pencinta
kopi
Dia bilang dia pencinta kopi
tapi paginya seperti tak pernah dimulai dengan menyeduh minuman panas berwarna
hitam pekat itu.
Menghabiskan hari-harinya di
bawah jembatan layang ibukota membuatnya menganggap kopi adalah sebuah kemewahan.
Sesuatu yang selalu dia lihat setiap pagi berada dalam genggaman para pekerja
di sebuah gedung perkantoran di dekat jembatan.
Baginya sesekali lewat dan
menghirup aroma kuat kopi dari balik kedai kopi yang berada tak jauh dari
jembatan, tanpa tahu rasanya, sudah cukup menjadi semacam penambah semangat
baginya.
Mimpinya, duduk diam menikmati
kopi hitam dalam sebuah cangkir kuning kesukaannya.
Dia ingin seperti kopi hitam, pekat
tak terbaca namun dirindukan.
Dia bilang dia pencinta kopi tapi
sesungguhnya bukan mulut yang menikmati, melainkan hati.
Penikmat
senja
Dia bilang dia penikmat senja
yang selalu betah berlama-lama memandangi hiasan langit tiap sore itu.
Menghabiskan hari-harinya sebagai
pekerja ibukota dengan tekanan pekerjaan dan beragam tuntutan hidup membuatnya
menganggap senja adalah sebuah hiburan. Sesuatu yang selalu dia lihat setiap
sore berada tepat di atas jembatan layang dekat tempatnya bekerja.
Baginya menyempatkan diri naik
ke parkiran atas gedung kantornya setiap sore dan memandang senja sudah cukup
menjadi semacam pengusir penat baginya.
Mimpinya, duduk diam menikmati
senja yang hanya sesaat sambil memainkan gitar kesukaannya.
Dia ingin seperti senja, hadir tak lama namun menenangkan.
Dia bilang dia penikmat senja
tapi sesungguhnya bukan mata yang menikmati, melainkan hati.
***
Ini adalah sebuah kisah
sederhana tentang pencinta kopi dan penikmat senja
Keduanya mencintai dan
menikmati tidak untuk memiliki, tapi hanya untuk sekadar mencari distraksi.
Comments
Post a Comment