Dari Aplikasi Turun Ke Hati

Bosan mengoceh di media sosial membuat saya terpikir mencari kesenangan dengan beralih ke aplikasi kencan dan pencari jodoh yang cukup populer. Sebenarnya saya tidak berharap apapun apalagi sampai memasang target untuk berkenalan bahkan hingga bertemu seseorang, tapi sepertinya tidak ada yang salah.

Toh, siapa yang tahu...

Ternyata keberuntungan saya di aplikasi ini cukup bagus. Sejak kemarin saya pertama kali membuat akun, sudah ada beberapa orang yang "cocok" dan kebetulan kesan pertamanya cukup menyenangkan untuk diajak mengobrol lebih lanjut.

Orang yang pertama bernama Rino, seorang sutradara video klip yang juga sering menangani acara fashion show  hingga yang bertaraf internasional.
Ya, saya sadar bahwa sepertinya dia terlalu keren untuk sekadar dijadikan teman bertukar pikiran perihal ini dan itu di kepala yang sebagian besar hanyalah berisi hal absurd.

Ah, sudahlah. Siapa yang tahu...

Orang yang kedua bernama Putra, seorang arsitek yang baru saja pulang liburan dari Eropa Timur sekaligus mencari referensi dalam rangka persiapan mengikuti pameran di Seoul.
Ya, kali ini pun saya sadar bahwa sepertinya dia akan cukup sulit meluangkan waktu  untuk mengobrol apalagi bertemu.

Ah, sudahlah. Lagi-lagi siapa yang tahu...

Masih ada Aryan, lulusan IT sebuah universitas swasta terkemuka yang sukses dengan usaha jual beli komputer dan lainnya, serta Fobi, seorang freelance yang antikomitmen.

Masing-masing memiliki karakter yang jauh berbeda dan itu merupakan hal yang sangat menarik untuk saya. Beberapa cerita tentang mereka mungkin akan dibahas di tulisan berikutnya.

Mungkin saat ini belum ada tanda-tanda saya akan menemukan teman kencan apalagi jodoh, tapi entah kenapa rasanya saya cukup menyukai aplikasi ini meski untuk sekadar mengusir bosan atau menghabiskan waktu.


Well, siapa yang tahu...

***

TING!

Terdengar notifikasi dari sebuah aplikasi di handphone yang entah di mana letaknya.

*save*

*publish*

Setelah selesai dengan tulisan terbaru, saya pun segera menutup laptop dan mencari ponsel yang ternyata ada di bawah tumpukan bubble wrap yang menjadi kesibukan saya sejak sore tadi.

Sebuah pesan masuk.

          "Hey Juli, lagi apa?"

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resolusi

Selamat Tinggal

Everything Is Not That Important, Everyone Is