Sudah tahun baru, lakukanlah ini dan itu. Sudah tahun baru, mulailah melihat dunia luar. Sudah tahun baru, jujurlah dengan perasaanmu. Sudah tahun baru, tersenyumlah. Sudah tahun baru, keluarkan sampah di kepalamu. Sudah tahun baru, melangkahlah sedikit lebih jauh. Sudah tahun baru, lupakan apa yang seharusnya. Sudah tahun baru, lepaskan yang selama ini membuat terikat. Sudah tahun baru, beristirahatlah sesukamu. Sudah tahun baru, jangan lagi sering menangis. Sudah tahun baru, belajarlah untuk bahagia. Sudah tahun baru, kenali dirimu.
Rasanya saya tidak pernah tahu cara yang tepat untuk menciptakan sebuah perpisahan. Antara tidak mau atau tidak mampu. Entahlah. Lima belas tahun lalu, saya menjalin sebuah hubungan yang tidak pernah terpikir sama sekali saat itu akan bertahan sedemikian lama. Jika ditanya seberapa dekat. Kami bertemu hampir setiap hari. Jika ditanya seberapa nyaman. Belasan tahun adalah pembuktian betapa nyaman dan terbiasa bagaikan dua sisi mata uang. Jika ditanya seberapa banyak saya tertawa atau menangis. Terlalu banyak. Jika ditanya seberapa sering saya ingin mengucap pisah. Terlalu sering. Seiring dengan berjalannya waktu, saya menyadari bahwa hubungan ini tidak lain adalah satu-satunya distraksi yang saya miliki untuk meredam keributan di kepala. Alasan terkuat agar saya bisa terus menjalani hidup. Alasan terbaik agar saya bisa terlihat normal seperti orang lain pada umumnya. Seolah-olah seperti itu. Tanpa sadar bahwa semakin lama keributan itu pergi menyisakan kekosongan yang membuat sesak. Ras
Coloring my hair. Doing make-up by myself Taking lots of selfie. Dressing up as I want. Learning foreign languages. Writing regularly. Enrolling in sports' classes. Finding new hobbies. Finishing my to-watch-list. Having friend(s) in real life. Being confident. Being grateful. Being alive. Being me.
Comments
Post a Comment